Kamis, 20 Oktober 2016

Bulan

Mentari tenggelam menenggelamkan diri meninggalkan dunia semalam. Ia meninggalkan orang-orang yang menantinya yang penuh harap di pagi hari. Ia meninggalkan sinarnya perlahan-lahan dengan indahnya, persis ketika ia datang kepada orang-orang itu. Ia membuat seseorang melihat dunia melalui sinarnya hingga ia tertidur lelap ketika malam tiba.

Malam tiba bersama bulan menggantikan mentari yang elok cahayanya. Bulan yang hanya memiliki sekedar cahaya pantulan dari matahari, hanya bisa datang ketika orang-orang kelelahan dan menjaga mereka ketika terlelap tidur. Bulan, dengan cahayanya menerangi malam gelap membuat dunia menantinya ketika mereka yang terjaga di malam hari. 
Rembulan tahu kapan ia datang dan kapan ia pergi. Ia pergi mengembalikan peran matahari di siang hari seperti biasa dan menerangi dunia kembali dengan penuh harap.
Tak ada yang ingin dilakukan rembulan ketika siang. Ia hanya berpindah ke tempat lain dan melakukan tugasnya menjaga malam ketika orang-orang tidur tak menyadarinya.

Rembulan, apakah kau tau betapa pedihnya ketika orang-orang hanya memilih sang mentari? Tanpa peduli bahwa kau pun memiliki peran yang sama --menyinari dunia-- meski berbeda? Mengapa orang-orang tak pernah menyadari rembulan, sekalipun, untuk diingat ketika di siang hari?

Kenapa orang-orang itu?
Apa salah kami, oh rembulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar