Rabu, 10 Januari 2018

Kerja di NGO Lokal

Hello.

Kerja d NGO.

Barusan banget saya melihat video di youtube tentang miners sulfur yang tiap hari nambang tanpa APD yang memadai, it means mereka ga pake pelindung apapun, hanya modal sejenis kaos lalu diikat disekitar hidung, udah. Ga pake helm K3 lah, ga pake baju khusus dan ga pake masker khusus. Cuma baju setelan nguli aja. Udah. Dan itu udah berjalan selama 33 tahun. Bayangin 33 tahun kulitmu berjibaku dengan sulfur dan paru2 ngisep asap sulfur. Ngeri banget. Belum lagi pulang nenteng batang sulfur yg harus kamu angkut, yg beratnya mencapai berat badan kamu sendiri. Nangis saya liatnya. Tapi ya mereka lakuin karena butuh. Ya butuh. Kalo ga gitu keluarga mereka ga bisa makan.
Dan ahir video itu kita dituntun menuju website siapa yg menggagas ide memberantas masalah para miners. Ya, mereka adalah NGO, atau Non Government Organisation.

Kalo inget kerja di NGO, sebenarnya saya pernah merasakan kerja di NGO, tentunya NGO yg profesional yg telah memiliki donatur internasional dong. Wah bersyukur pernah terlibat walaupun hanya sebagai notulensi di desa2 tempat projek.

Seru. Mereka orang yang bebas tapi tetap idealis dan menjadi diri mereka apa adanya. Dan mereka memiliki passion atau sejenis cita-cita lah biar projek di desa itu terealisasikan. Walaupun kenyatannya nyari donatur intinya. Bikin program utk mencari donatur. Persis kaya bikin projek untuk bidang konstruksi. Kita bikin perencanaan sistem untuk mencari owner biar mereka pake jasa kita. Seperti sama, eh iya ga sih?

Bedanya di lingkungan kerja. Di NGO lebih bebas memberi ide dan berekspresi. Mereka ga terikat donatur jadi semaunya kita aja bikin program kaya gimana, yg penting parameter di akhir dan pasca program berhasil, terus tinggal pengerjaan program dan laporan progres ke donatur. Beres.

Kalo di perusahaan konstruksi, beda cerita. Kita ga bebas bikin sistem, tapi masih terikat owner pengennya owner kaya gimana. Dan perubahan selalu ada dari awal perencanaan hingga pengerjaan. Ya, revisi selalu ada dari hasil weekly coordination. Enak yah jadi owner!

Mari lupakan sejenak bekerja di bidang konstruksi.

Kerja di NGO jadi sebuah profesi yang berpotensi di zaman now. Peluangnya besar karena Indonesia adalah negara berkembang, sehingga masalah-masalah sosial di masyarakat masih marak terjadi, terutama di desa-desa yang jauh dari modernisasi kota.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar